Aku menunggu dan menanti
Fajar pun masih terlalu lama ku tunggu
Atau penikmat bisingnya jalanan yang kunanti?
Menanti uluran tangan mereka, iba melihatku ?
Tidak, bukan itu tujuan hidupku
Tapi apa? Apa yang kucari di malam kelam ini?
Belas kasihan lagi?
Hei tidak sekarang, itu dulu saat bimbang
Sebenarnya..
Aku menanti sesuatu yang halal
Halal karena jerih keringatku
Yang tak hanya menopang dagu
Aku mencari sesuatu yang sah
Sah menurut kacamata khalayak
Bukan pandangan sebelah si anak
Aku menunggu janji sang waktu
Waktu yang takan berhenti dan kembali
Waktu yang memberi rizki dari Gusti
Aku memilih menjadi pedagang asongan
Walaupun malam kelam,
tapi aku masih punya fajar, sayang.
Baru saja,
Melihat pedagang asongan yang belum juga pulang, ketika malam.
-Masjid Salman, 23.50 WIB Ridho Rizqi F-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar