Jumat, 28 Desember 2012. Katanya hari jumat tuh hari yang
pendek ? tapi kali ini saya ngerasa jumat menjadi hari yang panjang .
Pagi itu, kami bangun lumayan pagi . kenapa ? iya karena kami
cowok macho yang suka mandi pagi (baca cerita sebelumnya). Jadi agenda pagi itu
kami kumpul di markas kumbang sekitar jam 08.00 pagi. Dan selanjutnya sarapan
bareng gitu beberapa meter dari markas. Harganya lumayan terjangkau,
nasi+sayur+telor+kerupuk = 8000. Jadi agenda pagi itu kami bakal review materi
karawitan dan tari yang udah selama ini kami pelajari karena sore harinya kami bakal
ke ISI SOLO yang materi kuliahnya menyocokan apakah garapan tari, karawitan
yang selama ini PSTK mainkan sesuai. Review materi di pagi hari itu di bagi
menjadi dua bagian, satuya tari dan lainnya karawitan.
Setelah itu, kami istirahat dulu untuk menunaikkan ibadah
sholat jum’at. Dilanjutkan makan siangnya kami bareng lagi.
pukul 14.00 WIB kami berangkat menuju ISI SOLO menggunakan angkot yang kami sewa dan beberapa motor karena semuanya ga muat gitu diangkot, ga mungkin kan klo semua orang naik angkot gitu nanti ada yang diatas, gelantungan ga jelas.
kurang lebih pukul 14.38 WIB kami sampai di ISI SOLO !
KULIAH COY !
Setelah sholat ashar terlebih dahulu kami lanjut review
materi karawitan. Pada kesempatan kali ini saya diamanahkan untuk memainkan
kethuk, kempyang, dan kenong (serangkaian instrument gamelan gitu). Dosen yang
mengajarkan kami sore itu bernama pak Budi. Dan tau ga dia asli mana?
PURWOKERTO men ! banyumas ! ngapak! Dan tau ga beliau almamater mana? SMA 1
Purwokerto broh ! ga nyangka lah, kaya ketemu orang sekampung halaman gitu di
ISI SOLO. jadi kami waktu itu kami review cara main kami , hari itu kami disuruh
main lancaran, ladrang , sama ketawang.
Untuk lancaran sendiri, lancaran merupakkan bentuk dari lancar
dan lancar merupkan iramanya yang arti lancar sendiri itu cepat. Dalam lancaran
terdapat dua tipe notasi yaitu bentuk mlaku yang tiap gatra berisi nada contoh
: 3245 2425
dan bentuk nibani yaitu bentuk yang dalam satu gatra tidak penuh contoh : . 5 . 3 . 5 . 3 (lancaran singo nebah, lancran kebogiro dsb). Nah dalam solo gaya solo tanda (.) dibaca pin, klo gaya jogja tanda (.) dibaca titik. Nah, dalam gaya solo celuk yang biasa kami mainkan itu namanya ‘grambyangan’ klo kata-kata celuk itu jika bukanya dari sinden serta jika bukanya dari rebab namanya singnengan. Namun jika bukanya dari bonang namnya grambyangan. Dan kami juga diajarin cara grambyangan yang betul dan ternyata tidak disusul dengan bunyi gong.
dan bentuk nibani yaitu bentuk yang dalam satu gatra tidak penuh contoh : . 5 . 3 . 5 . 3 (lancaran singo nebah, lancran kebogiro dsb). Nah dalam solo gaya solo tanda (.) dibaca pin, klo gaya jogja tanda (.) dibaca titik. Nah, dalam gaya solo celuk yang biasa kami mainkan itu namanya ‘grambyangan’ klo kata-kata celuk itu jika bukanya dari sinden serta jika bukanya dari rebab namanya singnengan. Namun jika bukanya dari bonang namnya grambyangan. Dan kami juga diajarin cara grambyangan yang betul dan ternyata tidak disusul dengan bunyi gong.
PERGELARAN WAYANG
ORANG di Taman Budaya Surakarta
Malamnya kami beruntung banget karena bisa menyaksikan
pagelaran yang keren banget di TBS dengan judul “sang Karna Basusena”. Serius !
pagelaran ini keren banget men ! SUMPAH joss banget !
dari mulai permainan lampu yang pas, kostum yang total, penari yang edan pro , sama iringan gamelan yang indah banget gitu. pokoknya top markotop banget dah ! jadi disitu pemain hamper setiap umur terlibat dari yang asih anak2, remaja, dewasa sampai tua gitu. ga nyesel lah nonton ini pertunjukan. ROMANTIS.
dari mulai permainan lampu yang pas, kostum yang total, penari yang edan pro , sama iringan gamelan yang indah banget gitu. pokoknya top markotop banget dah ! jadi disitu pemain hamper setiap umur terlibat dari yang asih anak2, remaja, dewasa sampai tua gitu. ga nyesel lah nonton ini pertunjukan. ROMANTIS.
Oke
malam nya kami balik ke markas masing2.