Sabtu, 08 Oktober 2011

Majalah ??? WHY NOT ??

       Kadang membaca majalah menjadi pilihan refreshing otak kita.. Ya! malam itu setelah usai kuliah ditengah rintikan hujan gue memutuskan mencari sebuah majalah.. Dengan berbekal sepeda motor gue pacu menuju toko buku terdekat di bandung. Sempet melihat-lihat di rak susunan majalah sambil memilih buku apa yang akan gue beli nantinya. Galau karena majalah yang di tampilkan terlalu banyak. Mmm femina? kayanya gue sebagai LAKI sejati kurang pantas membaca buku ini. Dapur Masak ? dan gue bukan ibu-ibu yang lagi butuh resep buat masakan. Animax ?? ya! gue jg ga freak banget sama manga dan sejenisnya. 


        Akhirnya majalah berwarna merah dengan ciri stempel kakinya uda ada ditangan kanan gue. Kick andy, majalah rutin yang biasanya gue beli tiap bulan. Dan tepat majalah ini edisi oktober bulan ini.Tak tau dari mana datangnya tiba-tiba tangan kiri gue juga memegang sebuah majalah. Dengan sedikit merinding *backsound horor* gue baca tagline isi dari majalah itu. Seru. Inspiratif. Sebuah majalah berjudul "majalah motivasi LUAR BIASA" dan ternyata juga majalah buatan Andrie Wongso. pasti tau kan ? Motivator dengan wisdom2 nya  yang luar biasa. Akhirnya dengan beberapa lembar uang gue memutuskan mengambil majalah yang ada di tangan kiri. 


         Buat gue sendiri majalah bisa menjadi asupan lain inspirasi. Biasanya kalau kita membaca majalah kita bisa lebih lama duduk membaca. Beberapa manfaat membaca majalah menurut gue, yang pertama dalam majalah terdapat banyak gambar. Ya! gambar.. walau bagaimanapun dari sejak kita TK sampai sekarang pasti disuguhi gambar. Gambar menjadi salah satu pemikat lain dari sebuah majalah. Tapi majalah yang isinya gambar semua menurut gue juga ga mutu. Itu majalah apa album foto -_- Biasanya juga dalam majalah terdapat artikel-artikel yang menarik di baca. Penyajian dalam majalahpun isinya tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek. So, kita dapat membacanya dengan sekali selesai. Dan yang pasti majalah itu ringan di bawa, tidak terlalu berat, serta bisa di pakai untuk bacaan ketika di toilet (hanya dipakai kalangan tertentu, gue blm pernah nyoba). 
Tidak kalah pentingnya, majalah JUGA sangat bermanfaat bagi tukang gorengan ! ga terima ?? tanya sama bakul gorengan.

Minggu, 02 Oktober 2011

Berani Berwirausaha??

Entrepreneur. Sebentuk kata yang konon dicetuskan oleh Richard Cantilon yang hidup di abad ke 18. Ia mengungkapkan bahwa muatan dari kegiatan entrepeneur adalah menanggung resiko. Dengan kata lain entrepreneur is a self-employed person with ucertain returns. Namun menjadi pengusaha bukanlah perkara mudah. Bahkan ketika seseorang harus memutuskan kapan memulai suatu usaha. Tak hanya itu, bagaimana dengan mereka yang tak memiliki sepeser modal dapat menjadi pengusaha sukses? Menciptakan uang tanpa uang, apakah itu mungkin ?

Mulailah dari sekarang. Legenda hidup dunia properti tanah air, Ir. Ciputra membuktikan bahwa kemustahilan hanya milik manusia yang tidak mau berusaha. "saya memulai bisnis dengan modal otak, keringat dan doa" kenangnya dalam buku Ciputra Quantum Leap. Bahwa mereka yang berminat memulai usaha harus memiliki keberanian untuk MEMULAI.

Kepercayaan adalah modal. Percayalah bahwa modal itu datang setelah orang mendapat kepercayaan.Bukan carilah modal untuk usaha. Tapi carilah kepercayaan untuk usaha.
Dan menurutku sendiri entrepreneur harus bermental seperti seorang petani bukan pemburu. Why?? Seorang pemburu yang berutang pagi hari, bisa melunasinya di malam hari ketika ia mendapat hasil buruan. Berbeda dengan seorang petani yang mendapatkan hasil tuaian setelah tiga sampai enam bulan. Bahkan setelah panen pun masih banyak yang harus di lakukan, seperti proses 'gepyok' (bhs daerah saya :p ), menggiling, mennyimpan, dan menjual. Begitu juga halnya seorang pengusaha harus memiliki kesabaran dalam menerima hasil dan harus tekun untuk terus menerus mengembangkan usahanya.

[info]
Salah satu indikasi negara makmur, menurut David McClelland, adalah negara yang memiliki setidaknya 2% wiraswasta dari total jumlah penduduknya. Sayangnya tingkat wiraswasta di Indonesia masih jauh dari angka tersebut., kita masih berada di posisi kurang dari 1%. Jauh tertinggal dengan Singapura yang sudah mencapai angka 7% atau negara mantan penjajah kita, Belanda yang ada di posisi 11.5 %. Bahkan Amerika Serikat berhasil menembus angka 13 %

Mmm.. Oke..bermimpilah kita dapat keliling dunia,jalan-jalan sementara uang kita tetap mengalir melalui usaha kita, bermimpilah dapat menciptakan pekerjaan bagi orang lain, bermimpilah memiliki sebuah perusahaan sendiri sekitar umur 20-30 tahun (no offense | bagi yang sekarang masih muda =p )


and so ready be Entrepreneur?? :D



3 oktober 2011, 01:01 WIB